LITERATURE REVIEW FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN PETUGAS KODING DIAGNOSIS BERDASARKAN UNSUR 5M
DOI:
https://doi.org/10.54877/ijhim.v1i1.3Abstract
Abstract
The inaccuracy of the results of the coding of the diagnosis and medical action produced by the inpatient coder. Percentage of coding accuracy was only 74.67% while coding imprecision reached 25.33%. It is still found that the coding accuracy in providing disease coding is still not accurate. The accuracy in coding the diagnosis is of course caused by several factors according to the conditions of each health service institution. The purpose of this study was to determine the factors that influence the accuracy of coding officers in providing disease codes based on 5M management elements. The method used in this research is literature review by examining journals with criteria, namely research that has been published, at least comes from accredited journals, and journals related to factors that affect the accuracy of the officer coding the diagnosis and then presented in the form of a conclusion. The results of this study were the factors that influenced the accuracy of the coding officer in giving disease codes based on theelement man , namely the qualifications of the coder, based on theelement, it money was not coding on the 4th or 5th characters, based on theelement material, there was a doctor's writing that was not clearly legible and the usage. Unusual abbreviations, based on theelements method are the inaccuracy of selecting the main diagnosis and the absence of SPO for determining the code, based on theelement machine is the absence of supporting coding books and SIMRS is not user friendly. It was found that the use of medical terminology that was not correct made the coders misperceived so that they were wrong in giving the diagnosis code.
Keywords: Coding Officer, 5M Management Elements
Abstrak
Ketidaktepatan hasil koding diagnosis dan tindakan medis yang dihasilkan koder rawat inap. Presentase ketepatan koding hanya 74,67% sedangkan ketidaktepatan koding mencapai 25,33%. Masih ditemukan bahwa ketepatan pengkodean dalam pemberian kode penyakit masih kurang tepat. Ketepatan dalam pengkodean diagnosis tentunya disebabkan oleh beberapa faktor sesuai kondisi masing-masing institusi pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ketepatan petugas koding dalam pemberian kode penyakit berdasarkan unsur manajemen 5M. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review dengan mengkaji jurnal dengan kriteria yaitu penelitian yang telah dipublikasikan, minimal berasal dari jurnal terakreditasi, dan jurnal yang berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi ketepatan petugas koding diagnosis kemudian disajikan dalam bentuk simpulan. Hasil penelitian ini adalah faktor yang mempengaruhi ketepatan petugas koding dalam pemberian kode penyakit berdasarkan unsur man adalah kualifikasi koder, berdasarkan unsur money adalah tidak melakukan pengkodean pada karakter ke 4 maupun ke 5, berdasarkan unsur material adalah adanya tulisan dokter yang tidak terbaca dengan jelas dan penggunaan singkatan yang tidak lazim, berdasarkan unsur method adalah ketidaktepatan pemilihan diagnosis utama dan belum adanya SPO penentuan kode, berdasarkan unsur machine adalah ketidaktersediaanya buku-buku penunjang koding dan SIMRS tidak user friendly. Ditemukan penggunaan terminologi medis yang tidak tepat membuat koder salah persepsi sehingga salah dalam pemberian kode diagnosis.
Kata kunci: Petugas Koding, Unsur Manajemen 5M